International Journal Review (USING TECHNOLOGY TO SUPPORT SCIENCE INQUIRY LEARNING): Review Jurnal Internasional
USING TECHNOLOGY TO SUPPORT
SCIENCE INQUIRY LEARNING
(Williams John, Nguyen Nhung & Mangan Jenny. 2017.
Using Technology To Support Science
Inquiry Learning. Vol. 7
(1) (26 – 57). https://eric.ed.gov/?q=inquiry+learning+models+in+primary&ff1=dtyIn_2017&pg=3&id=EJ1134850. Accessed
on: 12/09/2017; 1.02 PM.)
ARTICLE’S IDENTITY
Williams
John, Nguyen Nhung & Mangan Jenny. 2017. Using Technology To Support Science Inquiry Learning. Vol. 7 (1) (26 – 57). https://eric.ed.gov/?q=inquiry+learning+models+in+primary&ff1=dtyIn_2017&pg=3&id=EJ1134850.
THE IMPORTANT WORDS
Science Inquiry
Jika diterjemahkan secara bebas, makna science inquiry dapat dimaknai sebagai “penyelidikan terhada ilmu (pengetahuan)”.
Dalam artikel (jurnal) tersebut disebutkan bahwa, “Science inquiry refers to the processes scientists use to pose
question about the natural world, investigate phenomena and acquire scientific
knowledge (Crawford, 2007; Schwartz Lederman, & Crawford, 2004).
Dari penjelasan mengenai science inquiry di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa science inquiry adalah mengacu kepada
proses-proses/tahapan-tahapan mendapatkan kegunaan/kebermanfaatan keilmuan
untuk menyelesaikan atau menjawab tentang kejadian alam, investigasi atas
fenomena,dan memperoleh/memahami pengetahuan tentang alam.
Pelibatan peserta didik secara aktif dalam proses
pembelajaran seperti memberikan dan atau memicu pertanyaan peserta didik,
mengenaralisaikan konsep, pendesainan belajar, berkelompok dan menganalisa
serta menemukan jawaban atas permasalahan, mengkomunikasikan serta memberikan
kesempatan kepada peserta didik dalam pengambilan keputusan akan memberikan
hasil yang maksimal dan optimal dalam pembelajaran yang menggunakan konsep
inkuiri dan akan memberikan efek keberlanjutan pada karakter peserta didik yang
membangun dan mempersiapkan siswa dalam menyelesaikan segala permasalahan, baik
dalam pembelajaran maupun pada kehidupan mereka kelak.
Information
Technology
Menurut Wikipedia, Teknologi informasi atau yang dalam
bahasa inggrisnya dikenal dengan istilah information
technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apapun yang membantu
manusia dalam membuat, menyimpan, mengkomunikasikan, dan/atau m,enyebarkan
informasi.
Pada konteks artikel (jurnal) ini, maka dapat
dikaitkan bagaimana penggunaan teknologi informasi dapat dipergunakan untuk
mendukung terjadinya proses belajar mengajar antara pendidik dan peserta didik
serta berbagai sumber belajar yang dalam pelaksanaannya menggunakan model
pembelajaran berbasis inkuiri.
Peranan teknologi informasi dalam mendukung pembelajaran
dengan menggunakan model inkuri bukan saja sebagai salah satu media pendukung
dalam menyampaikan materi pembelajaran dan segala yang berhubungan dengan
aktivitas peserta didik dan pendidik, namun lebih dari itu, teknologi informasi
menyumbang peranan besar dalam penyediaan sumber-sumber belajar yang tidak
dapat dihadirkan oleh sumber-sumber belajar manual (konvensional).
Inquiry Pedagogy
Setelah pemaknaan kata inkuri telah dibahas ada poin
nomor satu, selanjutnya pembahasan terkait pedagogi. Pedagogi adalah ilmu yang
mempelajari cara-cara atau teknik dalam membimbing peserta didik ke arah tujuan
tertentu supaya mampu secara mandiri menyelesaikan tugas dan permasalahannya
sendiri.
Pada konteks jurnal ini, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa bagaimana seorang pendidik memiliki dan mampu mengaplikasikan
cara-cara/teknik dalam membimbing peserta didik pada proses pembelajaran dengan
menggunakan model inkuri dengan dukungan teknologi informasi.
Tujuan jangka pendek dalam pedagogi inkuri yang dilaksanakan
dalam proses pembelajaran dengan dukungan teknologi informasi tentunya adalah
hasil/produk belajar peserta didik, namun tujuan jangka panjang dan menurut
saya jauh lebih penting adalah kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan
tugas dan permasalahan dalam kehidupannya nanti di masyaratak yang akan lebih
cepat, tepat, dan akurat dengan bantuan teknologi informasi sesuai tuntutan
kehidupan di abad 21.
Student Engagement
Student
engagement atau lebih mudahnya kita
maknai pelibatan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran adalah mutlak
dilakukan dalam proses pembelajaran pada abad 21 ini, karena mereka (peserta
didik) yang merupakan bagian dari digital
native akan sangat efektif dan efisien jika kita libatkan dan kita
berdayakan dengan bantuan berbagai produk inovasi teknologi yang telah menjadi
hal yang tidak asing lagi bagi mereka.
Motivasi akan timbul dan berkembang jika secara rutin
dan berkelanjutan diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk ikut terlibat
langsung dalam berbagai tahapan pembelajaran yang mereka lakukan, seperti
memberikan dan atau memicu pertanyaan peserta didik, mengenaralisaikan konsep,
pendesainan belajar, berkelompok dan menganalisa serta menemukan jawaban atas
permasalahan, mengkomunikasikan serta memberikan kesempatan kepada peserta
didik dalam pengambilan keputusan.
The
Nature of Inquiry
Dalam jurnal disebutkan, “There are many approaches to inquiry learning (Crawford, 2007), and
the nature of inquiry (particularly more open inquiry) can seem ill-defined and
hard to guide anda manage especially when it is new for teachers and students
(Rodriguez-Arteche &Martinex-Aznar, 2016)”.
Pada penjelasan tersebut, jelas bahwa yang dimaksud
dengan nature inquiry adalah salah satu pendekatan inkuiri yang memberikan
keleluasaan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk melakukan penyelidikan
dalam proses pembelajarannya atau lebih kita kenal dengan inkuiri terbuka. Pada
tahap ini, peran (intervensi) pendidik memiliki derajat minimal. Memang inkuiri
terbuka ini hal yang sedikit sulit karena membutuhkan tingkat partisipasi
peserta didik yang tinggi.
The
Use of Technology
The use of technology atau lebih kita kenal sebagai
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sudah sejak lama kita gunakan baik
dalam hal-hal yang berkaitan dengan dukungan kepada sistem administrasi
akademik maupun dalam proses pembelajaran di dalam kelas sebagai pendukung
media dan sumber belajar.
Pada konteks jurnal ini, dibahas seberapa dalam pemanfaatan
teknologi dalam mendukung pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri. Selain sebagai sarana pendukung, kemanfaatan teknologi
akan dibahas dan diperbandingkan dalam isi jurnal, pembelajaran dengan tingkat
penggunaan teknologi baik secara minim, sedang sampai pada tingkat intens.
Scaffolding
of Student
Kata scaffolding
of student dalam hal ini adalah pendidik mampu menyajikan materi
pembelajaran sesuai dengan tingkat usia, keunikan masing-masing peserta didik,
dan latar kehidupan peserta didik.
Pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri dengan
memanfaatkan teknologi informasi tidak serta merta dengan periode waktu yang
relatif singkat dapat diterapkan dengan baik dan sempurna. Scaffolding
(rancangan secara bertahap) perlu dilakukan oleh pendidik dengan
mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas sampai pada tahap inkuiri terbuka benar-benar
dapat diterapkan sengan sempurna.
Sources
of Expertise
Sumber keahlian ini berhubungan dengan kompetensi
pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model
inkuiri ditunjang dengan pemanfaatan teknologi informasi. Dalam hal ini
seberapa tinggi kompetensi pendidik dalam mengampu suatu materi untuk diberikan
kepada peserta didik.
Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Dari keempat kompetensi tersebut
jika salah satu kompetensi tidak dimiliki oleh pendidik, maka dapat dipastikan
perjalanan proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan normal dan baik dan
tentunya tidak akan memberikan hasil yang maksimal.
CRITICAL ANALYSIS OF THE JOURNAL
Sesuai
dengan abstrak pada jurnal tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa isi jurnal adalah membahas tentang pengalaman, pengamatan, penelitian
penulis yang terdiri dari tiga (tiga) peneliti yakni John William, Ngun Nguyen,
dan Jenny Mangan yang melakukan penelitian tentang pengalaman mereka dalam
pengimplementasian pendekatan inkuiri pad proses pembelajaran selama dua (2)
tahun terhadap dua kelas yang berbeda. Fokus penelitiannya adalah seberapa
berpengaruhnya teknologi informasi mamu mendukung pembelajaran dengan model
inkuiri.
Data
penelitian selama lebih dari dua (2) tahun dikumpulkan dengan cara observasi,
wawancara, dan analisis hasil kerja peserta didik. Metode demonstrasi dalam
pembelajaran dilakukan untuk mengetahui karakteristik siswa ketika melaksanakan
pembelajaran dengan model inkuiri, dan juga diteliti pengaruh kompetensi guru
dalam memahami pelaksanaan dari model inkuiri. Penelitian ini juga
mengindikasikan pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
mendukung proses pembelajaran yang peserta didik lakukan.
Dari
data yang dikumpulkan berupa dokumen pengajaran dari pendidik, observasi kelas
(catatan anekdot, dokumen foto dan video), hasil kerja peserta didik (pekerjaan
rumah, presentasi, dan aktivitas yang melibatkan teknologi) serta wawancara
formal dan informal dengan pendidik maupun peserta didik akan diolah dan
ditarik kesimpulannya.
Dua
hal pokok yang membatasi dan memberikan pedoman dalam metode penelitian yang
dilakukan adalah apakah ide-ide, pengalaman dan visi/pandangan (kompetensi)
pendidik mampu mendukung pembelajaran inkuiri dengan dukungan teknologi dan
bagaimana memahami perubahan yang terjadi pada peserta didik jika dilakukan
kolaborasi pelibatan aktif dalam pembelajaran inkuiri.
The first year observation
Pada
pengamatan pembelajaran inkuiri di tahun pertama, yang diberikan topik apa dan
bagaimana tentang seorang ilmuan, pada awalnya belum ada respon aktif dari
peserta didik, namun setelah dipancing oleh pendidik maka beberapa tanggapan
mulai muncul dan kelas mulai berjalan dengan baik.
Pada
tahapan berikutnya diberikan bahan-bahan penelitian (penyelidikan), dengan
dibagi dalam beberapa kelompok dengan diberikan keleluasaan dalam penggunaan
perangkat teknologi dalam membantu proses penyelidikan. Awalnya sebagian besar
peserta didik kebingungan harus mengawali dari mana proses penyelidikan yang
akan dilakukan. Namun setelah sedikit panduan dan bimbingan dari pendidik, maka
kelas penyelidikan mampu berjalan dengan baik.
Tahapan
berikutnya, hasil laporan penyelidikan peserta dikirimkan ke stasiun televisi
Maori yang memberikan pengalaman pertama peserta didik dalam hal melaporkan
hasil penyelidikan dengan langsung melalui media televisi. Dan hal ini ternyata
mampu menumbuhkan motivasi peserta didik dalam belajar, memberikan efek yang
mampu mengaktifkan pembelajaran-pembelajaran selanjutnya dan juga tujuan utama
mengenalkan bagaimana langsung bersentuhan dengan dunia kerja yang akan mereka
hadapi nanti ketika mereka sudah dewasa.
The
second year observation
Pada pengamatan tahun kedua, pendidik menginformasikan
bahwa pembelajaran akan ditingkatkan pada hal-hal yang lebih jauh dan kompleks,
namun tetap dengan menggunakan dukungan teknologi informasi.
Tahapan
pembelajaran awal dilakukan dengan memberikan tayangan-tanyangan yang harus
diselidiki olehg peserta didik. Tayangan yang ditampilkan adalah tayangan
mengenai astronomi namun dengan tayangan-tayangan yang sudah familiar oleh
peserta didik. Kemudian dibagi ke dalam kelompok-kelompok untuk mendiskusikan
hal-hal terkait astronomi dan tayangan yang telah ditampilkan. Salah satu hal
yang menarik saya adalah pertanyaan-pertanyaan dari pendidik yang sangat bagus
dan selain memberikan efek keinginan menyelidiki juga sebagai penggalian
pengetahuan awal peserta didik untuk selanjutnya disamakan persepsinya terkait
astronomi.
Kemudian dipresentasikan dan dilanjutkan dengan tugas
penggambaran peta konsep (mind mapping) siswa terkait astronomi. Peserta didik
diberikan kebebasan sesuai pandangan pribadi peserta didik masing-masing
terhadap astronomi dan kemudian dituangkan kedalam sebuah gambar yang menggambarkan
pandangan mereka terhadap astronomi.
Dan selanjutnya dilakukan penelusuran/perbandingan
bentang alam yang ada di negara lain (Denmark dan New Zealand) yang tentunya
dilakukan oleh peserta didik dengan bantuan pendidik melalui teknologi
informasi. Dengan kegiatan ini, maka pendidik telah mampu menginformasikan materi
dalam skala lingkup yang kongkret dan sangat dekat dengan dunia peserta didik
dan sampai pada hal-hal yang jauh lebih kompleks dan relatif jauh dari dunia
peserta didik.
Dari beberapa tahapan pembelajaran yang dilakukan baik
oleh pendidik dalam rangka memandu dan membimbing peserta didik yang awalnya
relatif lebih dominan sampai ada tahap yang meminimalisai intervensi pendidik
dan peserta didik yang awalnya masih belum terbiasa dan sedikit kebingungan
memulai dari mana sampai pada peserta didik yang sudah sangat paham apa yang
harus mereka laksanakan dalam pembelajaran inkuiri memberikan bukti bahwa
pembelajaran inkuiri terbuka (nature
inquiry) daat dilaksanakan dengan bantuan dan dukungan teknologi informasi.
Berbagai macam penyelidikan (inkuiri) lanjutan
dilaksanakan dalam proses penelitian yang tidak dapat saya sampaikan di sini,
namun pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri dengan
dukungan teknologi informasi, beberapa konklusi atau kesimpulan yang dapat
diambil antara lain adalah sebagai berikut :
- Nature inquiry atau inkuiri terbuka dapat dilaksanakan dengan bantuan pendidik ditambah dengan dukungan teknologi informasi dan ternyata mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan memberikan bekal kehidupan bagi peserta didik.
- Penggunaan/pemanfaatan teknologi mampu memberikan manfaat yang besar baik pada proses pelaksanaan pembelajaran yang menjadi lebih luas dan memberikan alternatif sumber belajar dan proses belajar mengajar.
- Tahapan/proses pembelajaran yang diawali dari yang kongkret dan dengan panduan dan bimbingan pendidik, pada akhirnya setelah peserta didik sudah terbiasa, maka proses pembelajaran akan berjalan baik dan lancar dan sedikit demi sedikit peran/intervensi pendidik berangsur-angsur dapat dikurangi.
- Diperlukan kompetensi yang memadai dari pendidik untuk melaksanakan pembelajaran inkuiri dengan dukungan teknologi informasi sehingga dapat ditularkan dan dimotivasikan kepada peserta didik.
VALUABLE EXPERIENCE GAINED FROM
THE JOURNAL
Dari jurnal intrnasional dengan
judul “Using Technology To Support Science
Inquiry Learning”, pengalaman-pengalaman berharga (valuable
experiences) yang didapatkan setelah membaca
dan
memahami artikel dalam jurnal tersebut di atas antara
lain :
- Pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri daat dilaksanakan dan memberikan banyak manfaat baik bagi kita pendidik maupun peserta didik.
- Model pembelajaran inkuiri terbuka dapat kita laksanakan, walaupun kadang masih jarang dilakukan oleh pendidik di negara kita (Indonesia) karena membutuhkan partisipasi tinggi dari peserta didikyang kadangkala pendidik belum “tega” melepas peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran inkuiri.
- Pertimbangan tingkat kesesuaian materi dengan usia, keunikan peserta didik, dan latar kehidupan peserta didik mutlak diperlukan dalam rangka melaksanakan pembelajaran dengan model inkuiri terbuka.
- Penggunaan/pemanfaatan teknologi informasi mutlak dilakukan dalam pelaksanaan model pembelajaran inkuiri sebagai pendukung dan sebagai sarana dalam pencarian sumber-sumber belajar yang tidak dapat disediakan/diakomodasi oleh sumber konvensional.
- Yang sangat penting dan utama dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan dukungan teknologi informasi adalah kompetensi pendidik baik dalam pedagogi, profesional, kepribadian, dan sosial maupun kompetensi pendidik terkait pengembangan model pembelajaran inkuiri maupun terkait pemanfaatan teknologi informasi.
Williams
John, Nguyen Nhung & Mangan Jenny. 2017. Using Technology To Support Science Inquiry Learning. Vol. 7 (1) (26 – 57). https://eric.ed.gov/?q=inquiry+learning+models+in+primary&ff1=dtyIn_2017&pg=3&id=EJ1134850
Terima kasih sangat bermanfaat
BalasHapusterima kasih kembali.. silahkan lanjut menelusuri blog..
Hapus