ANALISIS GEJALA PEMUSATAN DAN KORELASI PEARSON (MANUAL DAN LENGKAP)
ANALISIS GEJALA PEMUSATAN
DAN KORELASI PEARSON
Sebagai contoh penelitian kecil yang akan menguraikan tentang analisa gejala pemusatan dan korelasi pearson akan saya dampaikan pada thread kali ini. Saya mencoba untuk merancang sebuah penelitian dengan judul “Hubungan Antara Tingkat Keseringan Kunjungan Siswa Ke Perpustakaan Dengan Peningkatan Hasil Belajar”.
Pada rancangan penelitian yang akan saya laksanakan, saya awali dengan melakukan penyusunan angket yang akan nantinya akan dapat memberikan saya informasi tentang pelayanan, keaktifan, dan kebermanfaatan perpustakaan pada peningkatan hasil belajar siswa. Sampel yang saya pilih dalam rancangan penelitian ini adalah siswa kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri Telempong yang berjumlah 25 siswa, terdiri atas 8 siswa kelas 4, 10 siswa kelas 5, dan 7 siswa kelas 6.
Pada rancangan penelitian yang akan saya laksanakan, saya awali dengan melakukan penyusunan angket yang akan nantinya akan dapat memberikan saya informasi tentang pelayanan, keaktifan, dan kebermanfaatan perpustakaan pada peningkatan hasil belajar siswa. Sampel yang saya pilih dalam rancangan penelitian ini adalah siswa kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri Telempong yang berjumlah 25 siswa, terdiri atas 8 siswa kelas 4, 10 siswa kelas 5, dan 7 siswa kelas 6.
Angket yang saya susun dan sampaikan untuk diisi oleh
sampel tersebut di atas saya susun dengan skala 1 – 4 sejumlah 8 pertanyaan dengan
pertimbangan pelayanan petugas perpustakaan, keaktifan siswa dalam akses ke
perpustakaan sekolah, dan kebermanfaatan perpustakaan pada peningkatan hasil
belajar siswa.


Sedangkan lembar tes yang saya susun dikarenakan
sampel yang saya pilih adalah tersebar secara tidak merata terdiri dari tiga
(3) jenjang kelas yang berbeda, maka saya susun lembar tes yang sifatnya umum
dan relevan untuk saya ujikan pada ketiga jenjang kelas tersebut yang meliputi
beberapa muatan pembelajaran yakni Bahasa Indonesia, IPS, IPA, Matematika dan
Bahasa Inggris dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan tingkat
keseringan kunjungan siswa ke perustakaan sekolah dengan hasil belajar secara
umum.

Dari pelaksanaan penyebaran dan pengisian angket yang saya laksanakan pada hari Senin, 02 Oktober 2017 dan alhamdulillah telah dapat dilaksanakan dengan baik dan bukti hasil pengisian angket oleh 25 siswa kelas 4, 5, dan 6 Sekolah Dasar Negeri Telempong (terlampir).

Dengan pengolahan nilai hasil angket yang telah saya laksanakan, maka saya dapatkan data yang nantinya akan saya lakukan pengolahan lanjutan berupa penghitungan rata-rata hitung, median, modus, standard deviasi dengan teknik data tidak terekelompok dan data terkelompok serta nantinya akan saya lakukan perhitungan tingkat korelasinya dengan data hasil tes hasil belajar. Data hasil pengisian angket siswa tersaji sebagai berikut :

Untuk selanjutnya, data hasil angket pada “Tabel Hasil Angket (Random)”, di atas akan mewakili variabel X (Tingkat Keseringan Kunjungan Siswa Ke Perpustakaan) yang akan saya hitung tingkat intensitas korelasinya dengan variabel Y (Hasil Belajar Siswa).
Pelaksanaan tes hasil belajar siswa dalam hal pengetahuan umum yang saya asumsikan terkorelasi dengan tingkat keseringan kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah, saya lakukan pelaksanaan tes nya pada hari Selasa, 03 Oktober 2017 dengan memberikan tes pengetahuan umum kepada 25 siswa kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri Telempong Banyuglugur Situbondo dengan menyajikan lembar soal sejumlah sepuluh (10) soal berjenis pilihan ganda dengan model penskoran 0 – 1 untuk setiap butir soalnya. Dan hasil penyelesaian tes pengetahuan umum tersaji pada tabel berikut :

Dengan pengolahan nilai tes hasil belajar berupa tes pengetahuan umum siswa, maka saya dapatkan data dengan satu hal penting adalah penomoran responden saya samakan dengan penomoran responden pada angket yang telah saya laksanakan sebelumnya untuk menjamin keakuratan perhitungan pada saat penghitungan korelasi pearson. Data tersebut nantinya juga akan saya lakukan pengolahan lanjutan berupa penghitungan rata-rata hitung, median, modus, standard deviasi dengan teknik data tidak terekelompok dan data terkelompok serta nantinya akan saya lakukan perhitungan tingkat korelasinya dengan data hasil angket yang telah saya dapatkan sebelumnya. Data hasil tes pengetahuan umum siswa tersaji sebagai berikut :

Untuk selanjutnya, data hasil tes pengetahuan umum siswa pada “Tabel Hasil Tes (Random)”, di atas akan mewakili variabel Y (Hasil Belajar Siswa) yang akan saya hitung tingkat intensitas korelasinya dengan variabel X (Tingkat Keseringan Kunjungan Siswa Ke Perpustakaan).

Dari pelaksanaan penyebaran dan pengisian angket yang saya laksanakan pada hari Senin, 02 Oktober 2017 dan alhamdulillah telah dapat dilaksanakan dengan baik dan bukti hasil pengisian angket oleh 25 siswa kelas 4, 5, dan 6 Sekolah Dasar Negeri Telempong (terlampir).

Dengan pengolahan nilai hasil angket yang telah saya laksanakan, maka saya dapatkan data yang nantinya akan saya lakukan pengolahan lanjutan berupa penghitungan rata-rata hitung, median, modus, standard deviasi dengan teknik data tidak terekelompok dan data terkelompok serta nantinya akan saya lakukan perhitungan tingkat korelasinya dengan data hasil tes hasil belajar. Data hasil pengisian angket siswa tersaji sebagai berikut :

Untuk selanjutnya, data hasil angket pada “Tabel Hasil Angket (Random)”, di atas akan mewakili variabel X (Tingkat Keseringan Kunjungan Siswa Ke Perpustakaan) yang akan saya hitung tingkat intensitas korelasinya dengan variabel Y (Hasil Belajar Siswa).
Pelaksanaan tes hasil belajar siswa dalam hal pengetahuan umum yang saya asumsikan terkorelasi dengan tingkat keseringan kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah, saya lakukan pelaksanaan tes nya pada hari Selasa, 03 Oktober 2017 dengan memberikan tes pengetahuan umum kepada 25 siswa kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri Telempong Banyuglugur Situbondo dengan menyajikan lembar soal sejumlah sepuluh (10) soal berjenis pilihan ganda dengan model penskoran 0 – 1 untuk setiap butir soalnya. Dan hasil penyelesaian tes pengetahuan umum tersaji pada tabel berikut :

Dengan pengolahan nilai tes hasil belajar berupa tes pengetahuan umum siswa, maka saya dapatkan data dengan satu hal penting adalah penomoran responden saya samakan dengan penomoran responden pada angket yang telah saya laksanakan sebelumnya untuk menjamin keakuratan perhitungan pada saat penghitungan korelasi pearson. Data tersebut nantinya juga akan saya lakukan pengolahan lanjutan berupa penghitungan rata-rata hitung, median, modus, standard deviasi dengan teknik data tidak terekelompok dan data terkelompok serta nantinya akan saya lakukan perhitungan tingkat korelasinya dengan data hasil angket yang telah saya dapatkan sebelumnya. Data hasil tes pengetahuan umum siswa tersaji sebagai berikut :

Untuk selanjutnya, data hasil tes pengetahuan umum siswa pada “Tabel Hasil Tes (Random)”, di atas akan mewakili variabel Y (Hasil Belajar Siswa) yang akan saya hitung tingkat intensitas korelasinya dengan variabel X (Tingkat Keseringan Kunjungan Siswa Ke Perpustakaan).
Berikut saya tampilkan kedua data yang telah saya
dapatkan berupa data hasil angket (02 Oktober 2017) dan data hasil tes (03
Oktober 2017) yang akan saya lakukan perhitungan Rata-Rata Hitung (Mean),
Median, Modus, dan Standard Deviasi tak terkelompok dan terkelompok serta akan
saya hitung pula tingkat intensitas korelasi antara dua data tersebut
dengan “Korelasi Pearson”.
Nilai rata-rata hitung (mean), median, modus, dan standard deviasi kedua data tersebut dengan menggunakan data tidak terkelompok dan data terkelompok.
Rata-Rata Hitung (Mean)
Nilai rata-rata hitung (mean), median, modus, dan standard deviasi kedua data tersebut dengan menggunakan data tidak terkelompok dan data terkelompok.
Rata-Rata Hitung (Mean)
Data Dikelompokkan
Sebelumnya dibuat tabel data berkelompok (distribusi frekuensi) sebagai berikut :
Sebelumnya dibuat tabel data berkelompok (distribusi frekuensi) sebagai berikut :
Range = max – min = 81 – 44 = 37
Banyak kelas (k) = 1 + (3,3 x log n) = 1 + (3,3 x log 25)
=
1 + (3,3 x 1,3979) = 1+ 4,61307
=
5,61307 = 7 (Supaya Lebih Komunikatif)
Panjang kelas (i) = range / banyak kelas
=
37 / 7 = 5,2857 = 6
Dari tabel distribusi frekuensi di atas, maka rata-rata hitung atau mean dapat dihitung dengan menggunakan cara Tanda Kelas dan cara cara Rata-Rata Duga/ Assumed Mean (AM).
Dengan cara “Tanda Kelas”
Ubah tabel frekuensi distribusi menjadi tabel sebagai
berikut :

Dengan cara “Rata-Rata Duga / Assumed Mean (AM)”
Ubah tabel frekuensi distribusi menjadi tabel sebagai berikut :



Dengan cara “Rata-Rata Duga / Assumed Mean (AM)”
Ubah tabel frekuensi distribusi menjadi tabel sebagai berikut :


- Hasil Belajar

· Data Dikelompokkan
Sebelumnya, dibuat tabel
data berkelompok (distribusi frekuensi) sebagai berikut :
Range = max – min = 90 – 10
= 80
Banyak
kelas (k) = 1 + (3,3 x log n) = 1 + (3,3
x log 25)
= 1 + (3,3 x 1,3979)
= 1+ 4,61307
= 5,61307 = 7 (Supaya Lebih Komunikatif)
Panjang
kelas (i) = range / banyak kelas
= 80 / 7 = 11,428 = 12
Tabel Distribusi Frekuensinya sebagai
berikut :
Dari tabel distribusi
frekuensi di atas, maka rata-rata hitung atau mean dapat dihitung dengan
menggunakan cara Tanda Kelas dan cara
cara Rata-Rata Duga/ Assumed Mean
(AM).
Dengan cara “Tanda Kelas”
Ubah tabel frekuensi distribusi menjadi tabel sebagai
berikut :
Dengan cara “Rata-Rata
Duga / Assumed Mean (AM)”
Ubah tabel frekuensi
distribusi menjadi tabel sebagai berikut :
AM diambil pada baris
interval ke 5, sehingga AM = (58 + 69) : 2 = 63,5
Panjang kelas baris interval 5 = 12
Nilai Tengah (Median)
- Hasil Belajar
· Data Dikelompokkan
Dari tabel distribusi frekuensi, akan lebih
mudah untuk menghitung median data dengan mengubahnya menjadi tabel seperti
berikut :
Nilai Sering Muncul (Modus)
- Hasil Angket
· Data Tidak Dikelompokkan
· Data Tidak Dikelompokkan
Dari data hasil tes tersebut, maka modus (nilai yang sering
muncul) adalah = 69
· Data Dikelompokkan
Dari tabel distribusi frekuensi, akan lebih mudah
untuk menghitung modus data dengan mengubahnya menjadi tabel seperti berikut :
- Hasil Belajar
· Data Tidak Dikelompokkan
Dari data hasil tes tersebut, maka modus (nilai yang sering muncul) adalah = 69
· Data Dikelompokkan
Dari tabel distribusi frekuensi, akan lebih
mudah untuk menghitung modus data dengan mengubahnya menjadi tabel seperti
berikut :
Standar Deviasi
- Hasil Angket
- Hasil Belajar
Demikian uraian mengenai gejala pemusatan. selanjutnya saya sampaikan kembali
ilustrasi permasalahan yaitu penelitian hubungan tingkat keseringan kunjungan
siswa ke perpustakaan dengan peningkatan hasil belajar siswa. Sebanyak 25 siswa
diamati, data hasil pengukuran berskala interval dan sampel diambil secara
random.
Dari percobaan penelitian
korelasional yang saya laksanakan menghasilkan dua data nilai yakni data hasil
angket untuk selanjutnya saya berikan identitas sebagai variabel X, dan data
hasil tes belajar pengetahuan umum untuk selanjutnya saya berikan identitas
variabel Y.

Dari tabel pasangan
korelasi tersebut di atas, maka akan saya lakukan penghitungan apakah terdapat
hubungan antara tingkat keseringan kunjungan siswa ke perpustakaan dengan
peningkatan hasil belajar siswa pada taraf signifikansi 5% (0,05), arah atau
bentuk hubungannya, kekuatan hubungan variabel X dengan variabel Y, dan
bagaimana bentuk prediksinya. Selanjutnya saya sajikan tabel kerja korelasi sebagai berikut :
Dengan n = 25, maka koefisien korelasi antara seringnya
berkunjung ke perpustakaan dengan hasil belajar pada siswa dapat juga dihitung
dengan perhitungan rumus lain (Minium, dkk., 1993) sebagai berikut :
Terbukti dihitung dengan dua
jenis rumus di atas, menghasilkan nilai r (koefisien korelasi) yang sama yakni 0,251
Langkah statistika inferensial selanjutnya adalah
pengujian hipotesis korelasi (dapat diuji langsung dan juga dapat menggunakan
uji statistik t), sebagai berikut :
Hipotesis analisisnya :
Ho : r = 0 VS H1 : r ¹ 0
Ho : r = 0 VS H1 : r > 0
·
Dengan
cara langsung membandingkan langsung nilai r dengan tabel korelasi r product
moment.
Koefisien korelasi (r) = 0,251
Titik kritis product moment dapat dilihat pada tabel r
product. Dengan N = 25, maka didapatkan nilai tabel r product moment berikut :
· r tabel (0,05;25)
/ Pada alpha 5% = 0,396
· r tabel (0,01;25)
/ Pada alpha 1% = 0,505
Dari
perhitungan koefisien korelasi / r dan melihat pada tabel r product moment
(alpha 5% dan 1%), maka :
·
Pada
alpha 5%(0,05), dimana r analisis < dari r tabel (0,251 < 0,396); maka dapat disimpulkan bahwa “TERIMA H0 atau dengan kata lain TOLAK H1”, sehingga
dapat disimpulkan :
1.
Tidak
Terdapat hubungan antara tingkat keseringan kunjungan siswa ke perpustakaan
dengan peningkatan hasil belajar siswa pada alpha 5 persen.
2.
Namun
jika ditilik dari besarnya korelasi r analisis yakni 0,251 sehingga jika
didasarkan pada pedoman keeratan hubungan antar variabel maka pada percobaan
penelitian ini menghasilkan tingkat korelasi rendah/ lemah.
3.
Arah
hubungan/ korelasi jika dilihat dari hasil koefisien bernilai plus, maka arah
hubungan berjenis positif.
4.
Dengan
kesimpulan tersebut di atas, maka dapat diprediksi bahwa “semakin sering siswa berkunjung
ke perpustakaan (X), belum tentu dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Y)”.
·
Pada
alpha 1%(0,05), dimana r analisis < dari r tabel (0,251 < 0,505); maka dapat disimpulkan bahwa “TERIMA H0 atau dengan kata lain TOLAK H1”, sehingga
dapat disimpulkan :
1. Tidak Terdapat hubungan antara
tingkat keseringan kunjungan siswa ke perpustakaan dengan peningkatan hasil
belajar siswa pada alpha 5 persen.
2. Namun jika ditilik dari besarnya
korelasi r analisis yakni 0,251 sehingga jika didasarkan pada pedoman keeratan
hubungan antar variabel maka pada percobaan penelitian ini menghasilkan tingkat
korelasi rendah/ lemah.
3. Arah hubungan/ korelasi jika dilihat
dari hasil koefisien bernilai plus, maka arah hubungan berjenis positif.
Dengan kesimpulan tersebut di atas, maka dapat
diprediksi bahwa “semakin sering siswa berkunjung ke perpustakaan (X), belum tentu dapat
meningkatkan hasil belajar siswa (Y)”.
·
Dengan
menggunakan uji statistik t
Sekedar membuktikan hasil
akan sama jika diuji dengan uji statistik t, maka akan saya lakukan juga uji
statistik t pada data stress dan kesulitan makan tersebut di atas.
Hipotesis analisisnya : Ho : r = 0 VS H1 : r ¹ 0
Ho : r = 0 VS H1 : r > 0
Dari nilai koefisien korelasi (r) =
0,251 maka dapat kita lakukan
perhitungan nilai t hitung sebagai berikut :
t tabel dicari dengan :
·
Ttabel
(0,05;23) / Pada alpha 5% = 1,71387
·
Ttabel
(0,01;23) / Pada alpha 1% = 2,49987
Dari
perhitungan t hitung dan melihat pada tabel t (alpha 5% dan 1%), maka :
·
Pada
alpha 5% (0,05), dimana t hitung < dari t tabel (1,24356 < 1,71387); maka dapat disimpulkan bahwa “TERIMA H0 atau dengan kata lain TOLAK H1”, sehingga
dapat disimpulkan :
1.
Tidak
Terdapat hubungan antara tingkat keseringan kunjungan ke perpustakaan dengan
peningkatan hasil belajar siswa pada alpha 5%.
2.
Namun
jika ditilik dari besarnya korelasi r analisis yakni 0,251 sehingga jika
didasarkan pada pedoman keeratan hubungan antar variabel maka pada percobaan
penelitian ini menghasilkan tingkat korelasi rendah/ lemah.
3.
Arah
hubungan/ korelasi jika dilihat dari hasil koefisien bernilai plus, maka arah
hubungan berjenis positif.
4. Dengan kesimpulan tersebut di atas,
maka dapat diprediksi bahwa “semakin sering siswa berkunjung ke
perpustakaan (X), belum tentu dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Y)”.
·
Pada
alpha 1% (0,01), dimana t hitung < dari t tabel (1,24356 < 2,49987); maka dapat disimpulkan bahwa “TERIMA H0 atau dengan kata lain TOLAK H1”, sehingga
dapat disimpulkan :
1.
Tidak
Terdapat hubungan antara tingkat keseringan kunjungan ke perpustakaan dengan
peningkatan hasil belajar siswa pada alpha 5%.
2.
Namun
jika ditilik dari besarnya korelasi r analisis yakni 0,251 sehingga jika
didasarkan pada pedoman keeratan hubungan antar variabel maka pada percobaan
penelitian ini menghasilkan tingkat korelasi rendah/ lemah.
3.
Arah
hubungan/ korelasi jika dilihat dari hasil koefisien bernilai plus, maka arah
hubungan berjenis positif.
4. Dengan kesimpulan tersebut di atas,
maka dapat diprediksi bahwa “semakin sering siswa berkunjung ke
perpustakaan (X), belum tentu dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Y)”.
Rangkuman Hasil Perhitungan Gejala Pemusatan
(Mean, Median, Modus, dan Starndard Deviasi) Serta Perhitungan Korelasi Pearson
(rXY) pada penelitian korelasional dengan judul “Hubungan Tingkat Keseringan
Kunjungan Siswa Ke Perpustakaan Dengan Peningkatan Hasil Belajar Siswa” saya
sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Demikian percobaan yang telah saya
laksanakan dengan segala kekurangan saya untuk melaksanakan perhitungan mean,
median, modus, standard deviasi dan juga analisa product moment pearson
walaupun dengan kesimpulan tidak ditemukan korelasi/ hubungan yang kuat. Hal
ini mungkin terjadi karena sampel yang saya pergunakan memiliki jenjang yang
tidak sama tersebar mulai kelas 4, 5, dan 6. Atau kemungkinan isi materi tes
walaupun dalam bentuk pengetahuan umum, namun relatif tidak terhubung dengan
apa yang siswa dapatkan dalam aktivitas di perpustakaan.
Lampiran-Lampiran
Sumber:
Buku Modul Statistika Pendidikan (Penerbitan Universitas Terbuka)
SUmber-sumber Internet
Sangat bermanfaat terima kasih
BalasHapusTerima Kasih "Unknown", silahkan lanjut menelusuri blog..
Hapus