Facebook

ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI DUNIA PENDIDIKAN



ANALISIS  PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI DUNIA PENDIDIKAN

Pada kesempatan kali ini, beberapa analisa akan saya paparkan mengenai pemanfaatan/ penggunaan teknologi informasi komunikasi dalam lingkungan dunia pendidikan yang pada era saat ini sudah sangat diperlukan dalam mendukung peningkatan produk pendidikan sebagai berikut :

1.    Pemberian tugas dan pengembalian hasil pekerjaan tugas oleh siswa dilakukan melalui internet menggunakan website sekolah.
Pemberian tugas dan pengembalian hasil pekerjaan tugas oleh siswa dilakukan melalui internet menggunakan website sekolah” ini merupakan suatu bagian dari inovasi dalam bidang pendidikan. Pemberian tugas dan pengembalian hasil pekerjaan tugas oleh siswa dilakukan melalui internet dengan menggunakan sarana website sekolah bisa dikatakan inovasi pendidikan, karena hal tersebut masuk dalam kategori baru, walaupun di beberapa sekolah telah lama menggunakan dan memanfaatkan media ini.
Berdasarkan Buku berjudul Inovasi Pendidikan, karangan Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.D. menyebutkan bahwa inovasi adalah ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik berupa diskoveri (sudah ada namun belum dikenal oleh orang atau sekelompok orang).
Penggunaan metode pemberian tugas dan pengembalian hasil tugas melalui internet dengan website sekolah bagi sebagian sekolah adalah hal baru dan benar-benar baru, walaupun pada umumnya internet sudah sangat dikenal masyarakat akhir-akhir ini, namun pemberlakuan metode pemberian tugas dan pengembalian hasil tugas melalui internet dengan website sekolah adalah hal baru bagi beberapa komunitas, sehingga menurut saya layak disebut dengan Inovasi.
Alasan lainnya mengapa pemberian tugas dan pengembalian hasil pekerjaan tugas oleh siswa dilakukan melalui internet dengan menggunakan sarana website sekolah bisa dikatakan inovasi adalah karena sarana internet adalah sarana yang bagi sebagian daerah adalah merupakan hal yang “wah”, sebagai hasil dari kemajuan teknologi dimana pada tahun-tahun sekitar 90-an masih belum banyak mengenal internet.

2.    Aspek-aspek inovasi (manfaat, aspek kesesuaian/kompatibel, aspek kerumitan , dan aspek trialibitity (dapat dicoba).
Karakteristik atau aspek inovasi antara lain adalah aspek manfaat, aspek kesesuaian/ kompatibel, aspek kerumitan, dan aspek trialibility (dapat dicoba). Pada kasus ini bahwa kepala sekolah  Suatu inovasi  mempunyai  aspek/karakteristik untuk digunakan, diantaranya adalah aspek manfaat, aspek kesesuaian/kompatibel, aspek kerumitan , dan aspek trialibitity. Berikut ini analisanya :
·        Aspek Manfaat
Dengan pemberlakuan “pemberian tugas dan pengembalian hasil pekerjaan tugas oleh siswa dilakukan melalui internet menggunakan website sekolah”. Maka manfaat yang dapat diperoleh adalah :
a.       Kegiatan belajar mengajar akan mendapatkan porsi lebih banyak dengan adanya tambahan sarana pemberian tugas dan pengembalian hasil tugas melalui internet (website sekolah).
b.      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan, memperoleh, dan mengolah sumber belajar selain dari guru dan buku pelajaran, yakni sumber berupa internet.
c.       Memberikan atau membuka keterbatasan ruang dan waktu dalam proses belajar mengajar bukan saja hanya di kelas waktu jam pelajaran, namun dapat dilanjutkan dengan bantuan sarana internet (website sekolah).
d.      Mampu meningkatkan kinerja dari pendidik sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa.
e.       Peningkatan taraf pendidikan akan lebih cepat setelah kinerja pendidik dan prestasi siswa dapat dicapai.
f.       Terkait dengan penggunaan website sekolah dalam sistem informasi akademik, maka akan membuka transparansi dan akuntabilitas sekolah terkait. Potensi, prestasi siswa, prestasi pendidik, prestasi sekolah akan lebih dikenal masyarakat luas.

·        Aspek Kesesuaian/ Kompatibel
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sarana internet dalam mendukung proses belajar mengajar dan sistem informasi akademik mutlak harus dipergunakan oleh lembaga-lembaga pendidikan.
Dengan keterbatasan sumber belajar yang dimiliki oleh lembaga pendidikan, maka dengan bantuan sarana internet, maka segala hal yang dibutuhkan oleh pendidik maupun siswa tersedia dalam internet, sehingga saya rasa hal ini sesuai, selaras, dan kompetibel untuk diberlakukan dalam lembaga-lembaga pendidikan.
Koordinasi dan komunikasi antar pendidik maupun dengan siswa akan lebih intens dilakukan dengan bantuan sarana internet karena tidak terbatasi oleh ruang dan waktu kelas dan jam pembelajaran. Banyak hal akan didapatkan baik oleh pendidik maupun siswa terkait dengan yang dibutuhkan dalam belajar dan mengajar akan terpenuhi dengan adanya internet (website sekolah) yang nantinya berakhir pada muara peningkatan taraf pendidikan dan tercapainya tujuan pendidikan nasional.

·        Aspek Kerumitan
Kerumitan/ kompleksitas dalam penggunaan internet (website sekolah) bisa dikatakan sebagai kendala dalam inovasi pendidikan. Namun jika diawali dengan niat tulus dari semua komponen pendukung lembaga pendidikan terkait, hal ini bukanlah menjadi persoalan atau kendala yang serius untuk dicarikan jalan keluarnya.
Dibutuhkan sedikit pemikiran dan tenaga ekstra baik dari kepala sekolah, pendidik, siswa, maupun tenaga administrasi pengelola website sekolah dalam mempersiapkan terbangunnya website sekolah yang menaungi proses belajar mengajar dan sistem informasi akademik.
Keseriusan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program website sekolah dan dengan komintmen dari semua komponen pendukung lembaga pendidikan serta kerjasama yang saling bersinergi di samping dukungan dan program pemerintah yang akhir-akhir ini gencar dalam program-program online (internet) akan memberikan jalan keluar terbaik sehingga pembuatan sampai tahap pelaksanaan pembelajaran dan sistem informasi akademik seperti pada kasus tersebut di atas.

·        Aspek Trialibility (Dapat Dicoba)
Internet bukanlah suatu sarana yang memiliki standar yang bisa saya ibaratkan sekali gagal harus dibuang seperti kertas kerja yang diproses oleh mesin ketik manual, namun internet adalah sarana yang dapat dilakukan proses berulang-ulang, jika terjadi kesalahan dalam suatu proses berjalan, maka dapat direset pada titik awal maupun pada titik-titik tertentu.
Dengan pemenuhan infrastruktur pendukung untuk internet, maka akan mampu bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama dengan syarat dilakukan pemeliharaan yang konsisten, berstandar dan rutin. Sehingga trial – error berkali kali pun akan tetap dapat direset dan dipergunakan kembali.
Pada praktek proses pembelajaran dengan sarana internet dengan menggunakan website sekolah, beberapa program yang dirasakan kurang tepat untuk diberlakukan dan tidak mendukung peningkatan hasil belajar siswa dapat kita perbaiki bahkan kita buang, dan program-program pembelajaran dalam website sekolah yang sudah baik dapat kita lanjutkan. Dengan demikian, jika telah berjalan dalam beberapa tahapan (tahun) maka akan semakin baik pada tahap pelaksanaannya.
Pada sistem informasi akademik juga tidak jauh beda dengan proses pembelajaran. Informasi-informasi baru dapat ditambahkan sesuai dengan keadaan nyata lembaga dan informasi-informasi yang sudah lama masih dapat kita lihat riwayatnya untuk dijadikan bahan rujukan bagi pemangku kepentingan lembaga pendidikan terkait dengan pengambilan keputusan-keputusan yang baik, tepat, dan menguntungkan bagi keberhasilan pengelolaan lembaga pendidikan.
Dengan terpenuhinya empat (4) aspek/ karakteristik internet (website sekolah) tersebut di atas, maka semakin mantap saya simpulkan bahwa penggunaan internet (website sekolah) sangat layak untuk disebut Inovasi dalam pendidikan dan juga layak untuk dilaksanakan (diberlakukan) dalam lembaga-lembaga pendidikan.

3.    Bagaimana cara kepala sekolah supaya inovasi tersebut dapat berkelanjutan, dan memberi manfaat pada proses pembelajaran.
Jika sebuah institusi pendidikan berkeinginan untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, maka tanggung jawab utama ada di kepala sekolah dengan dibantu oleh guru dan semua komponen pendukung lembaga pendidikan terkait. Keberlanjutan inovasi tersebut akan tetap terlaksana dan tetap memberikan manfaat pada proses pembelajaran dengan beberapa tindakan dan kebijakan kepala sekolah sebagai berikut :

·        Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan maka tugas kepala sekolah untuk memperhatikan beberapa payung hukum terkait inovasi tersebut. Penggalian informasi terkait pelaksanaan rencana internet (website sekolah) kepada jenjang pemangku kebijakan di atas lembaga sekolah mutlak dilakukan. Kemudian dilanjutkan dengan dengan rapat komite sekolah bersama dengan orang tua / wali siswa terkait pendanaan dan pembiayaan. Jika telah tercapai kata sepakat, maka selanjutnya adalah memilih/ menunjuk tenaga ahli dalam bidang IT bisa dari unsur intern lembaga pendidikan ataupun unsur luar dalam hal pengadaan sarana (infrastruktur) komputer dan jaringan internet sampai pada pembangunan website sekolah sesuai dengan yang direncanakan. Usahakan benar-benar menunjuk tenaga ahli yang memiliki kompetensi dalam bidang komputer dan jaringan internet.
Bersamaan dengan proses penyiapan komputer dan jaringan serta pembangunan website sekolah, diperlukan juga pelatihan-pelatihan dan atau sosialisasi-sosialisasi terkait penggunaan website sekolah baik untuk menunjang proses pembelajaran maupun yang menunjang sistem informasi akademik, sehingga pada saatnya nanti komputer, jaringan, dan website sekolah sudah terbangun, maka tinggal dilaksanakan sesuai dengan bidang masing-masing.

·        Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, dimana sarana pendukung sudah siap, sumber daya manusia (guru, tenaga administrasi pengelola website sekolah dan seluruh komponen pendukung) sudah siap, maka kepala sekolah tinggal memantau proses pembelajaran dan proses sistem informasi akademik dalam hal pengoptimalan penggunaan dan pelaksanaan website sekolah.

·        Tahap Supervisi Proses
Pada tahap supervisi proses ini, peran kepala sekolah dengan temuan-temuan yang didapatkan selama pamantauan pada tahap pelaksanaan, beberapa rekomendasi jangka pendek yang harus diberikan baik kepad guru, siswa, maupun komponen pendukung lainnya untuk meningkatkan kinerja dalam rangka pengoptimalan pelaksanaan pembelajaran dan sistem informasi akademik dengan sarana yang telah tersedia.

·        Tahap Evaluasi Menyeluruh
Tahapan ini dilakukan oleh kepala sekolah dengan melibatkan guru dan seluruh komponen pendukung proses pembelajaran dan sistem informasi akademik dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan sistem informasi akademik dengan menggunakan website sekolah.
Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab lembaga sekolah terhadap orang tua / wali siswa atau pihak-pihak lain terkait pengelolaan pendanaan dan pembiayaan yang direncanakan dan dilaksanakan pada tahap perencanaan
Jika memang dalam evaluasi menyeluruh ini perlu ditambah sarana, maka akan direncanakan lebih lanjut, jika penggunaan kurang optimal, maka harus dicarikan jalan keluar untuk pengoptimalan pelaksanaan proses pembelajaran dan sistem informasi akademik terkait website sekolahan. Jika sarana pendukung sudah perlu dilakukan peremajaan, maka hendaknya segera direncanakan untuk dilakukan peremajaan dengan penggantian (upgrade) komputer dan jaringan internet sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan.
Dan terakhir, tahap evaluasi menyeluruh juga dapat dijadikan momen untuk menganalisa peningkatan-peningkatan taraf pendidikan lembaga terkait dengan pemberlakuan internet (website sekolah) dalam proses pembelajaran dan sistem informasi akademik. 

Belum ada Komentar untuk "ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI DUNIA PENDIDIKAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel