ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI DUNIA PENDIDIKAN
ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI DI DUNIA PENDIDIKAN
Pada kesempatan
kali ini, beberapa analisa akan saya paparkan mengenai pemanfaatan/ penggunaan
teknologi informasi komunikasi dalam lingkungan dunia pendidikan yang pada era
saat ini sudah sangat diperlukan dalam mendukung peningkatan produk pendidikan
sebagai berikut :
1.
Pemberian tugas dan pengembalian hasil
pekerjaan tugas oleh siswa dilakukan melalui internet menggunakan website sekolah.
Pemberian
tugas dan pengembalian hasil pekerjaan tugas oleh siswa dilakukan melalui internet
menggunakan website sekolah” ini
merupakan suatu bagian dari inovasi dalam bidang pendidikan.
Pemberian tugas dan
pengembalian hasil pekerjaan tugas oleh siswa dilakukan melalui internet dengan
menggunakan sarana website sekolah bisa dikatakan inovasi pendidikan, karena hal tersebut masuk dalam kategori baru,
walaupun di beberapa sekolah telah lama menggunakan dan memanfaatkan media ini.
Berdasarkan Buku berjudul Inovasi Pendidikan, karangan
Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.D. menyebutkan bahwa inovasi adalah ide, barang,
kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai sesuatu yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang, baik berupa diskoveri (sudah ada namun belum
dikenal oleh orang atau sekelompok orang).
Penggunaan metode pemberian tugas dan pengembalian
hasil tugas melalui internet dengan website sekolah bagi sebagian
sekolah adalah hal baru
dan benar-benar baru, walaupun pada umumnya internet sudah sangat dikenal
masyarakat akhir-akhir ini, namun pemberlakuan metode pemberian tugas dan
pengembalian hasil tugas melalui internet dengan website sekolah adalah hal
baru bagi beberapa komunitas, sehingga menurut saya layak disebut dengan Inovasi.
Alasan lainnya mengapa pemberian tugas dan pengembalian hasil pekerjaan tugas
oleh siswa dilakukan melalui internet dengan menggunakan sarana website sekolah
bisa dikatakan inovasi adalah karena sarana internet adalah sarana yang bagi sebagian
daerah adalah merupakan hal yang “wah”, sebagai hasil dari kemajuan teknologi
dimana pada tahun-tahun sekitar 90-an masih belum banyak mengenal internet.
2.
Aspek-aspek inovasi (manfaat, aspek
kesesuaian/kompatibel, aspek kerumitan , dan aspek trialibitity (dapat dicoba).
Karakteristik atau aspek inovasi antara lain adalah
aspek manfaat, aspek kesesuaian/ kompatibel, aspek kerumitan, dan aspek trialibility (dapat dicoba). Pada kasus
ini bahwa kepala sekolah Suatu
inovasi mempunyai aspek/karakteristik untuk digunakan,
diantaranya adalah aspek manfaat, aspek kesesuaian/kompatibel, aspek kerumitan
, dan aspek trialibitity. Berikut ini analisanya :
·
Aspek Manfaat
Dengan pemberlakuan “pemberian tugas
dan pengembalian hasil pekerjaan tugas oleh siswa dilakukan melalui internet
menggunakan website sekolah”. Maka manfaat yang dapat diperoleh adalah :
a.
Kegiatan
belajar mengajar akan mendapatkan porsi lebih banyak dengan adanya tambahan
sarana pemberian tugas dan pengembalian hasil tugas melalui internet (website
sekolah).
b.
Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan, memperoleh, dan mengolah sumber
belajar selain dari guru dan buku pelajaran, yakni sumber berupa internet.
c.
Memberikan
atau membuka keterbatasan ruang dan waktu dalam proses belajar mengajar bukan
saja hanya di kelas waktu jam pelajaran, namun dapat dilanjutkan dengan bantuan
sarana internet (website sekolah).
d.
Mampu
meningkatkan kinerja dari pendidik sehingga diharapkan dapat meningkatkan
prestasi siswa.
e.
Peningkatan
taraf pendidikan akan lebih cepat setelah kinerja pendidik dan prestasi siswa
dapat dicapai.
f.
Terkait
dengan penggunaan website sekolah dalam sistem informasi akademik, maka akan
membuka transparansi dan akuntabilitas sekolah terkait. Potensi, prestasi
siswa, prestasi pendidik, prestasi sekolah akan lebih dikenal masyarakat luas.
·
Aspek
Kesesuaian/ Kompatibel
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sarana internet dalam
mendukung proses belajar mengajar dan sistem informasi akademik mutlak harus
dipergunakan oleh lembaga-lembaga pendidikan.
Dengan keterbatasan sumber belajar yang dimiliki oleh
lembaga pendidikan, maka dengan bantuan sarana internet, maka segala hal yang
dibutuhkan oleh pendidik maupun siswa tersedia dalam internet, sehingga saya
rasa hal ini sesuai, selaras, dan kompetibel untuk diberlakukan dalam
lembaga-lembaga pendidikan.
Koordinasi dan komunikasi antar pendidik maupun dengan
siswa akan lebih intens dilakukan dengan bantuan sarana internet karena tidak
terbatasi oleh ruang dan waktu kelas dan jam pembelajaran. Banyak hal akan
didapatkan baik oleh pendidik maupun siswa terkait dengan yang dibutuhkan dalam
belajar dan mengajar akan terpenuhi dengan adanya internet (website sekolah)
yang nantinya berakhir pada muara peningkatan taraf pendidikan dan tercapainya
tujuan pendidikan nasional.
·
Aspek Kerumitan
Kerumitan/ kompleksitas dalam penggunaan internet
(website sekolah) bisa dikatakan sebagai kendala dalam inovasi pendidikan.
Namun jika diawali dengan niat tulus dari semua komponen pendukung lembaga
pendidikan terkait, hal ini bukanlah menjadi persoalan atau kendala yang serius
untuk dicarikan jalan keluarnya.
Dibutuhkan sedikit pemikiran dan tenaga ekstra baik
dari kepala sekolah, pendidik, siswa, maupun tenaga administrasi pengelola
website sekolah dalam mempersiapkan terbangunnya website sekolah yang menaungi
proses belajar mengajar dan sistem informasi akademik.
Keseriusan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi program website sekolah dan dengan komintmen dari semua komponen
pendukung lembaga pendidikan serta kerjasama yang saling bersinergi di samping
dukungan dan program pemerintah yang akhir-akhir ini gencar dalam
program-program online (internet) akan memberikan jalan keluar terbaik sehingga
pembuatan sampai tahap pelaksanaan pembelajaran dan sistem informasi akademik
seperti pada kasus tersebut di atas.
·
Aspek Trialibility
(Dapat Dicoba)
Internet bukanlah suatu sarana yang memiliki standar
yang bisa saya ibaratkan sekali gagal harus dibuang seperti kertas kerja yang
diproses oleh mesin ketik manual, namun internet adalah sarana yang dapat dilakukan
proses berulang-ulang, jika terjadi kesalahan dalam suatu proses berjalan, maka
dapat direset pada titik awal maupun pada titik-titik tertentu.
Dengan pemenuhan infrastruktur pendukung untuk
internet, maka akan mampu bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama dengan
syarat dilakukan pemeliharaan yang konsisten, berstandar dan rutin. Sehingga
trial – error berkali kali pun akan tetap dapat direset dan dipergunakan
kembali.
Pada praktek proses pembelajaran dengan sarana
internet dengan menggunakan website sekolah, beberapa program yang dirasakan
kurang tepat untuk diberlakukan dan tidak mendukung peningkatan hasil belajar
siswa dapat kita perbaiki bahkan kita buang, dan program-program pembelajaran
dalam website sekolah yang sudah baik dapat kita lanjutkan. Dengan demikian,
jika telah berjalan dalam beberapa tahapan (tahun) maka akan semakin baik pada
tahap pelaksanaannya.
Pada sistem informasi akademik juga tidak jauh beda
dengan proses pembelajaran. Informasi-informasi baru dapat ditambahkan sesuai
dengan keadaan nyata lembaga dan informasi-informasi yang sudah lama masih
dapat kita lihat riwayatnya untuk dijadikan bahan rujukan bagi pemangku
kepentingan lembaga pendidikan terkait dengan pengambilan keputusan-keputusan
yang baik, tepat, dan menguntungkan bagi keberhasilan pengelolaan lembaga
pendidikan.
Dengan terpenuhinya empat (4) aspek/ karakteristik
internet (website sekolah) tersebut di atas, maka semakin mantap saya simpulkan
bahwa penggunaan internet (website sekolah) sangat layak untuk disebut Inovasi
dalam pendidikan dan juga layak untuk dilaksanakan (diberlakukan) dalam
lembaga-lembaga pendidikan.
3.
Bagaimana cara kepala sekolah supaya
inovasi tersebut dapat berkelanjutan, dan memberi manfaat pada proses
pembelajaran.
Jika sebuah institusi pendidikan
berkeinginan untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi, maka tanggung
jawab utama ada di kepala sekolah dengan dibantu oleh guru dan semua komponen
pendukung lembaga pendidikan terkait. Keberlanjutan inovasi tersebut akan tetap
terlaksana dan tetap memberikan manfaat pada proses pembelajaran dengan
beberapa tindakan dan kebijakan kepala sekolah sebagai berikut :
·
Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan maka tugas kepala sekolah untuk
memperhatikan beberapa payung hukum terkait inovasi tersebut. Penggalian
informasi terkait pelaksanaan rencana internet (website sekolah) kepada jenjang
pemangku kebijakan di atas lembaga sekolah mutlak dilakukan. Kemudian
dilanjutkan dengan dengan rapat komite sekolah bersama dengan orang tua / wali
siswa terkait pendanaan dan pembiayaan. Jika telah tercapai kata sepakat, maka
selanjutnya adalah memilih/ menunjuk tenaga ahli dalam bidang IT bisa dari
unsur intern lembaga pendidikan ataupun unsur luar dalam hal pengadaan sarana
(infrastruktur) komputer dan jaringan internet sampai pada pembangunan website
sekolah sesuai dengan yang direncanakan. Usahakan benar-benar menunjuk tenaga
ahli yang memiliki kompetensi dalam bidang komputer dan jaringan internet.
Bersamaan dengan proses penyiapan komputer dan
jaringan serta pembangunan website sekolah, diperlukan juga pelatihan-pelatihan
dan atau sosialisasi-sosialisasi terkait penggunaan website sekolah baik untuk
menunjang proses pembelajaran maupun yang menunjang sistem informasi akademik,
sehingga pada saatnya nanti komputer, jaringan, dan website sekolah sudah
terbangun, maka tinggal dilaksanakan sesuai dengan bidang masing-masing.
·
Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, dimana sarana pendukung sudah
siap, sumber daya manusia (guru, tenaga administrasi pengelola website sekolah
dan seluruh komponen pendukung) sudah siap, maka kepala sekolah tinggal
memantau proses pembelajaran dan proses sistem informasi akademik dalam hal
pengoptimalan penggunaan dan pelaksanaan website sekolah.
·
Tahap Supervisi Proses
Pada tahap supervisi proses ini, peran kepala sekolah
dengan temuan-temuan yang didapatkan selama pamantauan pada tahap pelaksanaan,
beberapa rekomendasi jangka pendek yang harus diberikan baik kepad guru, siswa,
maupun komponen pendukung lainnya untuk meningkatkan kinerja dalam rangka
pengoptimalan pelaksanaan pembelajaran dan sistem informasi akademik dengan
sarana yang telah tersedia.
·
Tahap Evaluasi Menyeluruh
Tahapan ini dilakukan oleh kepala sekolah dengan
melibatkan guru dan seluruh komponen pendukung proses pembelajaran dan sistem
informasi akademik dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan sistem informasi
akademik dengan menggunakan website sekolah.
Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab lembaga sekolah
terhadap orang tua / wali siswa atau pihak-pihak lain terkait pengelolaan
pendanaan dan pembiayaan yang direncanakan dan dilaksanakan pada tahap
perencanaan
Jika memang dalam evaluasi menyeluruh ini perlu ditambah
sarana, maka akan direncanakan lebih lanjut, jika penggunaan kurang optimal,
maka harus dicarikan jalan keluar untuk pengoptimalan pelaksanaan proses
pembelajaran dan sistem informasi akademik terkait website sekolahan. Jika
sarana pendukung sudah perlu dilakukan peremajaan, maka hendaknya segera
direncanakan untuk dilakukan peremajaan dengan penggantian (upgrade) komputer
dan jaringan internet sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan.
Dan terakhir, tahap evaluasi menyeluruh juga dapat
dijadikan momen untuk menganalisa peningkatan-peningkatan taraf pendidikan
lembaga terkait dengan pemberlakuan internet (website sekolah) dalam proses
pembelajaran dan sistem informasi akademik.
Belum ada Komentar untuk "ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI DUNIA PENDIDIKAN"
Posting Komentar