CONTOH KERANGKA USULAN RENCANA KERJA PENELITIAN

CONTOH KERANGKA USULAN

RENCANA KERJA PENELITIAN

Penyusunan kerangka usulan penelitian (rencana kerja) penelitian mencakup :

a.    Tema/ Judul penelitian yang akan dilakukan.

b.    Latar belakang yang menjelaskan mengapa berminat melakukan penelitian.

c.    Penjelasan kerangka teori atau kerangka berpikir yang akan digunakan dalam penelitian.

d.   Dimensi/ Variabel yang akan diteliti, dan penjelasan rinci apa yang maksud dari masing-masing Variabel. Paling sedikit harus mencakup 3 variabel/ dimensi.

e.    Penjelasan pendekatan/ metode penelitian apa yang akan digunakan, dan alasan mengapa pendekatan tersebut yang dipilih. Jelaskan juga apa kekuatan dan kelemahan pendekatan/ metode yang dipilih dalam kasus penelitian.

f.     Penjelasan apa dan siapa yang akan digunakan sebagai sumber informasi dan jelaskan mengapa.

a.    Judul/ Tema Penelitian

Tingkat Kesiapan Sarana Prasarana dan Guru di SDN Telempong Kecamatan Banyuglugur Kabupaten Situbondo dalam Menyongsong Penerapan Kurikulum 2013 pada Tahun 2019.

b.   Latar Belakang Penelitian

Rencana Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penundaan penerapan kurikulum 2013 di sejumlah daerah yang ditetapkan oleh Menteri Anies Baswedan pada periode masih menjabat yang dilandasi adanya kondisi dan situasi yang belum siap pada banyak daerah yang belum siap terutama pada bagian sarana prasarana dan sumber daya manusia (guru).

Kondisi faktual yang telah terjadi di Sekolah Dasar Negeri Telempong dan semua sekolah dasar dan sederajat yang ada dalam lingkup kabupaten Situbondo sebenarnya telah melaksanakan penerapan kurikulum 2013 sejak pertama kali kurikulum 2013 ini digulirkan. Namun demikian, pada prakteknya beberapa kendala masih terjadi dalam proses pelaksanaanya, tidak terkecuali kendala yang berhubungan dengan sarana prasarana dan sumberdaya manusia guru. Hal ini menjadi alasan utama penelitian mengenai kesiapan sekolah terkait sarana prasarana dan sumber daya manusia guru perlu dilakukan penelitian.

Sedikit berbeda dengan tujuan penelitian yang dilakukan terhadap lembaga-lembaga pendidikan yang berada di daerah-daerah yang belum memberlakukan penerapan kurikulum 2013 sejak awal, pada penelitian yang akan saya laksanakan ini bertujuan untuk memberikan koreksi terhadap pelaksanaan pemberlakuan kurikulum 2013 pada lembaga-lembaga pendidikan di lingkup kabupaten Situbondo dalam kaitannya terhadap pemberlakuan kurikulum 2013 secara massif dan menyeluruh di seluruh daerah di negara kita pada tahun 2019.

c.    Kerangka Teori/ Kerangka Berpikir

Menurut Lampiran Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasrana Sekolah/ Madrasah, menyebutkan bahwa sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasaran dasar ruang kelas, ruang perpustakaan,  laboratorium IPA, ruang pimpinan, ruang guru, tempat beribadah, ruang UKS, jamban, gudang, ruang sirkulasi, dan tempat bermain/ berolahraga.

Di dalam prasarana yang telah disebutkan di atas, harus terpenuhi sarana yang memadai berupa alat-alat yang mendukung keseluruhan proses pembelajaran di sekolah terkait. Ketentuan-ketentuan atau standarnya juga telah diatur dalam permendiknas yang sama.

Kesiapan guru erat kaitannya dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai oleh pendidikan di Indonesia, seperti yang disebutkan dalam undang-undang sisdiknas nomor 20 tahun 2003 yang mengamanahkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tingkat kesiapan sumber daya manusia pendidikan dalam hal ini guru juga dapat dikaji berdasarkan pada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru sesuai dengan yang disebutkan dalam undang-undang guru dan dosen nomor 14 tahun 2005, dan peraturan pemerintah no 19 tahun 2005, kompetensi-kompetensi tersebut adalah kompetensi kepribadian, kompetensi paedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Dasar rencana pemberlakuan kurikulum 2013 pada jenjang sekolah dasar dapat dikaji pada Permendikbud nomor 160 tahun 2014 yang menyebutkan bahwa satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan Tahun Pelajaran 2019/2020. Hal ini dapat diartikan bahwa kurikulum 2013 akan dilaksanakan atau diterapkan secara penuh dan menyeluruh disemua jenjang pendidikan dasar di seluruh Indonesia pada tahun 2019.

d.   Dimensi/ Variabel Penelitian

Dimensi atau variabel yang menjadi fokus penelitiannya adalah sebagai berikut :

1.   Sarana prasarana di SDN Telempong

Pada dimensi atau variabel ini akan membahas tentang keadaan sarana dan prasarana yang ada di Sekolah Dasar Negeri Telempong Kecamatan Banyuglugur Kabupaten Situbondo, dan akan diolah (dianalisa) apakah sarana dan pra sarana yang ada di Sekolah Dasar Negeri Telempong dalam mendukung penerapan kurikulum 2013.

2.   Guru di SDN Telempong

Sumber daya manusia sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Telempong, dalam hal ini guru, akan diambil data terutama pada guru kelas 1 sampai kelas 6 dan dianalisis seberapa siap kompetensi yang telah dimiliki para guru kelas 1 sampai kelas 6 di Sekolah Dasar Negeri Telempong dalam mendukung dan mempengaruhi pelaksanaan kurikulum 2013.

3.   Kesiapan sarana prasarana dan guru SDN Telempong

Berdasarkan hasil analisa sementara yang bersumber dari sarana dan prasarana serta kompetensi guru di Sekolah Dasar Negeri Telempong akan memberikan gambaran tingkat kesiapan penerapan kurikulum 2013 pada tahun 2019 di Sekolah Dasar Negeri Telempong itu sendiri.

4.   Pemberlakuan kurikulum 2013 secara menyeluruh pada tahun 2019

Standar yang ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini kementerian pendidikan diperbandingkan hanya dengan tingkat kesiapan sarana prasarana dan guru yang ada di Sekolah Dasar Negeri Telempong, walaupun sebenarnya tingkat kesiapan penerapan kurikulum masih dipengaruhi oleh faktor-faktor pendidikan yang lainnya.

e.    Pendekatan/ Metode Penelitian

Sesuai dengan rencana judul penelitian Kesiapan Sarana Prasarana dan Guru di SDN Telempong Kecamatan Banyuglugur Kabupaten Situbondo dalam Menyongsong Penerapan Kurikulum 2013 pada Tahun 2019 dan mempertimbangkan dimensi atau variabel yang telah saya sampaikan maka penelitian yang akan saya laksanakan ini direncanakan menggunakan pendekatan/ metode penelitian Kualitatif dengan pertimbangan sebagai berikut :

1.      Sifat penelitian yang bersifat ganda, holistik, dinamis, dan merupakan konstruksi dari variabel yang terdapat dari rencana penelitian. Hal ini tercermin dalam rencana penelitian yang tidak hanya meneliti tingkat kesiapan bukan hanya dari satu jenis pertimbangan saja, namun melebar pada dua jenis pembanding yaitu sarana prasarana dan guru.

2.      Penelitian difokuskan kepada pemerolehan makna berupa tingkat kesiapan sarana prasarana dan guru terhadap rencana pemberlakuan kurikulum 2013 pada tahun 2019.

3.      Hasil penelitian yang direncanakan memberikan masukan (timbal balik) kepada pihak lain (pemerintah) dalam mempertimbangkan rencana pemberlakuan kurikulum 2013 pada tahun 2019

4.      Data-data yang diamati dalam rencana penelitian ini terbatas pada konteks waktu dan tempat yang relatif sedikit namun menginginkan pemaknaan mendalam dalam proses penelitian yang direncanakan.

5.      Peranan nilai terbatas kepada interaksi peneliti dengan sumber data berupa keadaan sarana prasarana dan guru pada lokasi penelitian

Sesuai dengan pendekatan/ metode Kualitatif yang direncanakan untuk dipakai dalam rencana penelitian ini, tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, diantaranya :

1.      Kelebihan penggunaan pendekatan/ metode Kualitatif dalam rencana penelitian yang akan dilaksanakan diantaranya adalah mengakomodasi penelitian yang memiliki sifat umum, fleksibel, dan memungkinkan berkembang pada tahapan proses penelitian; memungkinkan terjadinya pola hubungan antara sarana prasarana dan guru terhadap rencana pemberlakuan kurikulum 2013 pada tahun 2019; dan dengan jumlah sampel yang kecil namun mendalam dalam pengambilan data terhadap sampel yang sedikit tersebut.

2.      Kekurangan pendekatan/ metode Kualitatif dalam rencana penelitian diantaranya adalah tidak dapat ditentukan perencanaan yang lengkap di awal penelitian karena mengakomodasi kemungkinan pengembangan terkait penelitian yang terjadi pada proses penelitian sehingga cenderung memakan waktu yang relatif lama; menuntut peneliti dalam merespon kejadian pada proses penelitian baik yang sesuai dengan rencana maupun yang hadir secara tiba-tiba; menuntut peneliti untuk masuk lebih dalam pada variabel-variabel penelitian; serta tidak dapat merumuskan hipotesa secara mantap dan terencana di awal karena kemungkinan hasil penelitian tidak dapat diprediksi dari awal.  

f.     Sumber Informasi Penelitian

Sumber-sumber informasi dalam rencana penelitian yang akan dilaksanakan terbagi pada dua (2) hal, yakni pengurus barang di SDN Telempong, dilanjutkan peninjauan keadaan nyata sarana prasarana yang dimiliki oleh sekolah dan guru kelas 1 sampai kelas 6 SDN Telempong. Kedua jenis data tersebut akan menghasilkan tingkat kesiapan sekolah dalam menyongsong pemberlakuan kurikulum 2013 pada tahun 2019.

Pengurus barang dijadikan sumber informasi karena memiliki dan mengetahui data-data sarana prasarana sekolah, pengambilan datanya bisa dilakukan dengan wawancara dan dilanjutkan dengan pendataan secara nyata keadaan sarana prasarana yang benar-benar ada dan tersedia di SDN Telempong.

Sumber data selanjutnya adalah guru kelas 1 sampai kelas 6, dalam bentuk wawancara terkait persepsi mereka pada kurikulum 2013, secara lengkap didalami mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan terkait siap tidaknya kompetensi guru-guru tersebut dalam melaksanakan kurikulum 2013. Konfirmasi atas wawancara yang dilakukan terhadap guru kelas 1 sampai kelas 6 dapat dikonfirmasi dengan melihat dokumen pembelajaran dan juga dengan observasi dan wawancara kepada siswa terkait kinerja yang telah ditampilkan oleh guru.

Bagikan Artikel ini